REVIEW JURNAL
FENOMENA KESENJANGAN YANG TERJADI DALAM HUBUNGAN
ANTARA SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI SERTA UPAYA MENJEMBATANINYA:
SUATU TINJAUAN DARI PERSPEKTIF TEORI EKONOMI
oleh: F.X. Kurniawan Tjakrawala
NAMA : DESTI WAHYUNI
NPM : 51412904
KELAS : 4IA16
Dalam
jurnal ini, dikatakan sistem informasi adalah kumpulan dari komponen-komponen
dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan
penyampaian informasi kepada pengguna. Berkenaan dengan hal ini teknologi
informasi hanya merupakan salah satu komponen kecil dalam format perusahaan.
Komponen lainnya adalah: proses dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya
manusia, produk, pelanggan, pemasok, dan sebagainya. Banyak orang yang salah
mengartikan sistem informasi dan teknologi informasi. Sistem informasi
diartikan sebagai: sekumpulan orang, prosedur, dan beraragam sumber daya
lainnya yang mengumpulkan, mentransformasikan, serta menyebarkan informasi
dalam suatu organisas. Suatu sistem yang menerima sumber-sumber data sebagai
masukan dan memprosesnya menjadi produk informasi sebagai keluarannya. Adapun
teknologi informasi diartikan sebagai piranti keras, lunak; telekomunikasi; manajemen
basis data; serta berbagai teknologi pemrosesan informasi lainnya yang
terselenggara dalam sistem informasi berbasis komputer.
Keberadaan
sistem informasi dalam aspek demand dapat dianalogikan menurut level dan fungsi
manajemen dalam organisasi. Dessler (1998) mencontohkan sejumlah aktivitas yang
dibutuhkan oleh tingkat manajemen bawah untuk operasi rutin; kemudian pada
level manajemen madya untuk aktivitas pengendalian; sampai pada manajemen
puncak untuk aktivitas stratejik. Keragaman kebutuhan akan sistem informasi
oleh pihak manajemen pada jenjang yang berbeda tersebut (aspek demand),
memunculkan respon dari sisi supply, yakni dengan dikembangkannya produk-produk
teknologi informasi sebagai jawaban atas kebutuhan yang terjadi. Hal ini
tercermin mulai dari media transmisi (contoh: kabel; serat optik) sampai pada
berbagai aplikasi multimedia guna menampilkan informasi yang telah diproses. Dalam
perspektif teori ekonomi terdapat dalil, bahwa jika demand melebihi
supply—ceteris paribus—akan terjadi shortage (kekurangan produk dan/atau jasa
di pasar). Sebaliknya jika supply melebihi demand—ceteris paribus—akan
memunculkan excess supply (kelebihan produk dan/atau jasa di pasar). Namun bila
dianalogikan dengan produk yang bernama informasi, akankah postulat tersebut berlaku
juga ? Idealnyanya, hal tersebut juga berlaku terhadap produk yang disebut
informasi. Fakta yang ada tidak menunjukkan kesepakatan bersama (ekuilibrium).
Tidak adanya kesepakatan bersama ini bermakna terdapat kesenjangan dalam
hubungan antara demand dan supply yang terjadi sebagai dampak dari evolusi
teknologi maupun dunia bisnis. Dunia bisnis saat ini mulai dikuasai oleh
teknologi dan sistem informasi. Didukung dengan perangkat keras yang mumpuni
dan software yang user friendly, sangat mudah bagi teknologi dan sistem
informasi mengusai pasar walaupun sebenarnya banyak ketidak seimbangan yang
terjadi.
Upaya
menjembatani kesenjangan yang terjadi antara sisi supply dengan sisi demand
Demi menjembatani tiga jenis kesenjangan yang terjadi, maka Indrajit (2001)
menimpali bahwa sejumlah ahli sistem informasi maupun teknologi informasi di
dunia telah memulai riset menyangkut ketiga jenis kesenjangan tersebut. Adapun
riset yang dilakukan disesuaikan dengan masing-masing jenis kesenjangan. Guna
menjembati kesenjangan pertama, dinyatakan oleh Indrajit (2001) bahwa para
periset tersebut tengah dalam tahap mencari suatu model atau kerangka yang
dapat disepakati formatnya oleh kedua pihak yang memiliki latar belakang ilmu
yang berbeda. Kesenjangan kedua dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan
edukasi melalui jalur-jalur yang ada, seperti: pelatihanpelatihan; pengadaan
jurusan-jurusan atau program studi baru di universitas (contoh: manajemen
informatika dan sistem informasi); penyelenggaraan berbagai seminar terkait,
dan sebagainya. Sedangkan guna menjembatani kesenjangan ketiga, maka terdapat
dua upaya yang dilaksanakan oleh para praktisi dari masing-masing domain. Dari
sisi sitem informasi, banyak para ahli manajemen yang berusaha mencari
karakteristik perusahaan modern, dimana faktor teknologi informasi dimasukkan
sebagai salah satu faktor terpenting dewasa ini. Sementara itu, dari sisi
teknologi informasi, para pakar perangkat lunak mulai mencoba membangun suatu
sistem aplikasi yang dapat beradaptasi dengan cepat sesuai dengan perubahan
dinamis perusahaan. Jika pada suatu saatnya nanti ketiga jenis kesenjangan di
atas telah dapat diatasi—dalam arti telah diperolehnya equilibrium point antara
supply dan demand—maka dunia akan sungguh berada dalam abad baru (Indrajit,
2001).
Sistem
informasi dianalogikan dari sisi permintaan, sedangkan teknologi informasi
dianalogikan dari sisi penawaran. Dalam kenyataannya kedua sisi tersebut belum
mampu mencapai kondisi keseimbangan/ekuilibrium yang memunculkan setidaknya
tiga jenis kesenjangan. Sejumlah riset yang telah dan masih akan terus
berlangsung menjadi wujud upaya untuk menjembatani atau setidaknya memperkecil
berbagai kesenjangan yang ada. Bukan hal yang mustahil apabila di masa depan
kondisi ekuilibrium tersebut akan terwujud. Sistem informasi dan Teknologi
Informasi akan sangat bermanfaat dibidang ekonomi jika dapat disetarakan dengan
baik.
Link jurnal :