Alhamdulillah setelah menyelesaikan kuliah 4 tahun, sekarang saya sudah diterima bekerja di salah satu perusahaan di kawasan Sudirman - Jakarta. Saya tidak akan bercerita tentang bagaimana pekerjaan saya, karena bukan hal yang menarik untuk diceritakan. Hahaha.
Tapi saya mau berbagi pengalaman tentang: "Bagaimana sih saya menghadapi pekerjaan pertama saya?"
Semasa kuliah, saya bukan tipe mahasiswa yang rajin, bisa dikatakan sedikit pemalas! Haha saya sering bangun kesiangan, mengobrol dikelas, menyepelekan tugas, bikin tugas cuma sekedar "yang penting ngerjain" aja. Tidur larut malam, capek sedikit saya bolos. Yaaa tipikal- tipikal mahasiswa malas pada umumnya sih. Naaah banyak banget yang bilang "Welcome to the jungle" setelah saya lulus kuliah. Setelah lulus, saya pengen buru buru kerja. Dan hasilnyaaaaa, bener bener berat banget jalaninnya! Hahahha hal pertama bagi saya yang paling berat adalah: Bangun pagi. Saya terbiasa tidur jam 2 pagi, bangun jam 10 pagi. Saat saya sudah bekerja, saya dituntut untuk bangun jam 5 subuh! Jam 6 harus berangkat, saya ngga ada masalah sama perjalanan jauh dan pekerjaannya. Tapi bangun paginya ini loh. Jadi, tipsnya supaya bisa bangun pagi:
- Niat! Niat dulu, kerjainnya belakangan. Tapi dengan niat yg kuat insyaAllah ada jalan.
- Tidur lebih cepat. Ini sih udah pasti ya, semenjak saya kerja saya tidur paling malam jam 11. Dari yang biasanya jam 2 pagi. Saya dulu sempat mengira saya insomnia, tetapi semua itu palsu. Saya tidak bisa tidur cepat karena kebanyakan tidur siang!
- Olahraga. Sebelum tidur coba workout sedikit, 10 menit cukup agar kita merasa lelah dan tidur lebih nyaman.
Setelah bangun, perjuangan belum berhenti sampai disitu saudara saudara. Saya harus berperang melawan kerasnya Ibukota. Hufttttt. Saya masih bingung orang-orang yang menggunakan mobil berangkat dari Bogor - Jakarta. SETIAP HARI. Berbarengan dengan orang-orang lain diluar sana. Astaga.
Saya lebih memilih transportasi: Commuter Line (KRL).
Depok - Sudirman 4.000 saja!
Bagi kalian yang belum pernah naik KRL.
Fyi.
JANGAN NAIK KERETA JAM 05-09 PAGI
Subhanallah. Dulu saya kira naik kereta jam 4 sore itu udah parah banget. Ternyata ada yg lebih parah.
Bayangan bakal sampe kantor dengan cantik sirna. Rambut tak badai lagi, baju tak rapih lagi. Tas rusak. Sepatu terinjak-injak.
Sedih.
Nah yang harus kalian persiapkan untuk menumpang angkutan cepat-murah-meriah-mantap ini adalah:
Nah yang harus kalian persiapkan untuk menumpang angkutan cepat-murah-meriah-mantap ini adalah:
- Pastikan jadwal. Kalian harus memastikan jadwal KRL berikut dengan menit-menitnya, misal 6:48, 7.03. Saat sudah bekerja, perbedaan waktu 5 menit saja sungguh sangat berarti.
- Gunakan sendal. Kenapa? Untuk saya pribadi, saya tidak rela melihat sepatu saya terinjak-injak didalam KRL ini. Bahkan sepatu kesayangan kalian bisa saja putus loh!
- Bawa tas dengan resleting. Kejahatan memang tidak bisa di hindari, tetapi kita bisa mengantisipasi, gunakan tas dengan resleting agar isi tas kita tidak mudah di intip orang lain. Biasanya saya meletakkan tas saya di tempat yang telah disediakan, dibagian atas. Tapi sekarang sudah banyak modus baru yaitu menukar tas nya, jadi kita harus terus memperhatikan dimana tas kita berada ya!
- Jangan pakai baju yang mudah kusut. Ini penting gaes! Saya pernah ingin kembali lagi kerumah setelah melihat wujud saya saat turun dari kereta. Baju kusut dan lepek dengan keringat. Rasanya malu untuk melanjutkan perjalanan ke kantor.
- Sarapan. Bagi saya, ini adalah hal paling penting saat ingin naik KRL. Saya bisa pingsan kalau sebelum berperang di dalam KRL saya tidak makan terlebih dahulu. Perut tertekan, menghirup oksigen sulit, bergerak susah. Ahh kalian harus mempersiapkan energi dengan sarapan terlebih dahulu ya.
Banyak duka-nya bukan naik KRL? Jangan takut, memang se-pahit itu kok naik KRL. Tetapi saran saya, tidak usah berteriak-teriak di KRL. Hargai penumpang lain yang sedang berusaha. Jika memang masih tersedia tempat untuk berpijak, maka berikan orang lain jalan. Jangan marah-marah saat ada seseorang yang ingin masuk KRL. Saya sering kali mendapati beberapa penumpang, khususnya kita wanita yang berteriak-teriak bahwa KRL sudah tidak muat lagi alias penuh, padahal saya didalam masih terasa lega. Hanya saja orang-orang di depan pintu tidak ingin mengalah untuk masuk sehingga penumpang lain tidak dapat masuk. Bukan hanya kita saja yang ingin berangkat kerja, tapi orang lain juga. Pernah juga beberapa kali saya ditolong untuk masuk ke dalam KRL yang penuh, saat beberapa orang meneriaki saya agar tidak masuk, ada seseorang yang mengulurkan tangannya, sambil bilang "Mbak ayo mbak naik aja masih muat" saya langsung terharuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.... Masih ada orang baik di luar sana. Semoga rejekinya banyak yaa mbak-nya.
Mari kita bersama-sama doakan pembangunan MRT dan LRT di Jakarta cepats selesai ya saudara-saudara. Dengan harapan beban bertarung di KRL dapat berkurang.
Setelah selesai dengan urusan per-KRL-an biasanya saya naik angkutan umum lain yaitu; KOPAJA.
Tidak semenakutkan KRL sih, tapi disini banyak copet dan kalian harus berhati-hati saat turun. Angkutan ini tidak berhenti dengan sempurna saat kita akan turun, tetapi hanya memperlambat lajunya. Jadi, pastikan kalian tidak terjengkang saat turun ya.
Biasanya, saat sampai kantor saya langsung ke toilet untuk touch-up, saya tidak pernah memakai make-up sebelumnya saat kuliah, tetapi setelah kerja ada rasa malu yang luaarrrr biasa melihat orang lain bening dan rapih sedangkan; "Kenapa gue kucel banget woi??????"
Ya di toilet saya merapikan sisa-sisa perjuangan di KRL, baju, kerudung berganti sepatu dan memakai bedak agar dan supaya tidak seperti gembel masuk kantor.
Well, sekian tips menghadapi kerasnya ibu kota dari saya. Mungkin yang saya rasakan saat ini masih 0,00005% dari kerasnya ibu kota yang sebeneranya. Tapi saya tahu, tidak ada yang terlalu berat untuk kita jalani, semua hanya butuh "terbiasa".
Semangat untuk kita semua yang mencari pengalaman di Ibu kota!
0 comments
Post a Comment