Aku menyayangi hidupku hari ini, tak akan pernah lagi orang orang itu merusaknya seperti hari yang kemarin.
Hari ini akan kupastikan, aku masih ada disini.
Berbahagia, tertawa, biar tawaku membahana, biar yang di Arsy tau bahwa kebahagiaan tengah memenuhi hidupku
Biar ku nikmati sisa sisa dari kehidupanku yang kemarin sempat hilang. Bukankah itu indah? Potongan potongan hidupku yang hilang perlahan tersusun kembali. Kau nikmati kebersamaanmu hari ini dengan para pecintamu. Kau tak tau bukan kapan malaikat akan memaksamu ikut pergi?
Lalu, untuk apa kau membenci, mengotori prasangka prasangka baik yang dengan susah payah sudah kau bangun selama ini.
Bukankah kau tau membangun prasangka baik tak semudah itu?
There's
P { margin-bottom: 0.08in; }
Kadang kita berfikir, menjudge bahwa Tuhan itu tak adil. Bagian yang mana kau bilang Tuhan tak adil? Saat kau sibuk bersenang-senang melupakan kewajibanmu dan Tuhan masih memberi nafas kehidupan untukmu? Saat kau lagi lagi bersalah lagi lagi berdosa dan meminta maaf Tuhan masih memberimu ampunan? Saat kau benar benar merindukan seseorang dan Tuhan dengan sengaja mempertemukanmu dengan yang kau rindukan dan kau sebut itu kebetulan? Saat kau berkata “tak ada yang menemaniku” lalu Tuhan memberikanmu seorang teman dan kau sebut temanmu itu datang disaat yang tepat? Saat kau merasa seseorang menyakitimu dan membuatmu terpuruk Tuhan berikan lingkungan yang memperhatikamu sebegitu dalam. Tapi kau tetap fokus dengan kesakitan itu tanpa bersyukur diberikan orang
Aku selalu saja iri, dia yang saat ini kucintai selalu punya tempat untuk pulang Ya, aku cuma persinggahan tak bernilai untuknya Aku hanya segilintir hawa yang membuatnya nyaman saat sedang bersama Aku hanya penguji kesetiaannya walau akhirnya orang yang menunggunya selalu menerimanya kembali Aku tak pernah benar-benar merasakan dicintai, padahal dia yang saat ini kucintai begitu mempertahankanku Seberdosa itukah aku? Sampai merasakan cinta saja aku tak bisa Jalanku masih panjang, tapi mengapa aku merasa terhenti disini Aku bukan bagian dari orang-orang yang depresi, hilang akal saat kehilangan dia yang kucintai Tapi entahlah. Kali ini seolah aku berhenti disini Aku tak begitu mengenal cinta, yang kutahu obsesi Tapi kali ini kurasa ini bukan sekedar
Apa yang sebenarnya benar-benar kau inginkan dariku?
Cinta?
Kau tahu betul disana ada orang yang lebih benar-benar mencintaimu
Kau tahu betul disana ada orang yang benar-benar mempertahankanmu, menjagamu
Kau bahkan benar-benar tahu bahwa apa yang aku miliki sekarang tak sehebat apa yang dimilikinya
Aku punya cinta, tapi tak akan pernah bisa semenjaga dia
Aku punya rasa, besar memang tapi entahlah...
Aku bahkan benar-benar tak pernah merasa cukup baik untukmu
Kau tahu?
Melihatnya membuat nyaliku ciut, mengkerdil seketika
Aku bahkan tidak pernah ada seujung kukunya dalam menjagamu, mempertahankanmu
Entah itu obsesi atau apa
Aku ketakutan, nantinya aku akan pergi atau kau yang akan meninggalkanku
Sekali lagi aku hanya benar-benar tak pernah ingin kau menyesal telah memilih aku dan menyakiti
sakit kan?
tapi kata seseorang yang bijak, harus sabar, harus nerima
kan ada yang lebih disakitin dari kita
udah sakit?
ya inget-inget aja dulu suka nyakitin orang apa engga
kamu selalu bilang, aku cuma ga mau kehilangan kamu...
tapi kamu tau apa?
semua orang yang pernah hadir di hidup kamu juga kamu bilang gitu
akhirnya sekarang apa?
kamu kehilangan mereka kan?
kamu sakit? kamu nyesel? kamu kecewa?
dulunya iya...
tapi sekarang lupa....
terus nanti kita bakalan kaya gitu juga?
ya kita....
aku dan kamu?
rela?
ikhlas?
jawabannya ya ngga akan pernah.
tapi sedalam-dalamnya rasa, selama-lamanya bertahan semuanya juga bakalan hilang
ga akan ada bekasnya, cuma pasti kenangannya bakal selalu ada
jadi, semua yang udah terjadi, semua yang udah
entah apa, ini hanya aku yang sibuk berimajinasi atau memang hidup tak sesederhana dulu lagi? ya, dulu hidup begitu sederhana... saat mama memarahiku dengan hal-hal sepele aku diam dan tak pernah marah saat papa enggan memberi apa yang aku minta aku rela menunggu saat papa akhirnya mau memberikannya saat teman-temanku sibuk dengan gadget barunya aku melihat dan menunggu, mama bilang "nanti kamu punya gadget seperti teman-temanmu tapi tidak sekarang" saat teman-temanku membicarakan dunia"remaja" mereka yang indah, tentang laki-laki. aku hanya diam. mendengarkan walau tak pernah benar-benar mengerti apa yang mereka bicarakan tapi semuanya berubah. tak pernah sesederhana dulu lagi. aku selalu ikut marah dan tak pernah diam lagi saat mama marah aku selalu menuntut semua yang aku minta
lagi-lagi bodoh kan
udah tau sakit malah tetep aja dilanjutin
terus kemaren kenapa lo minta gue tetep tinggal kalo ujung-ujungnya gini lagi?
terus kenapa lo biarin gue bertahan sendirian kalo kaya gini?
mending tinggalin gue.
jangan mengiming-iming gue kaya gini
lo terbangin gue tinggi-tinggi
belom sempet loh gue nikmatin indahnya , udah lo jatuhin lagi
udah lo buang lagi, injek-injek lagi gue jauh kedasar bumi malah kayanya
emang ini yang lo mau?
robek-robek. ngehancurin. injek-injek semua hati yang sayang sama lo?
gue sadar waktu gue banyak. banyak banget terbuang percuma buat mikirin lo.
buat nangisin lo.
tapi kenapa ngga pernah bisa berenti?
saat gue udah mulai bisa lupa, bisa terbiasa
lo tarik lagi hati gue
udahin aja.
jangan
Kau harus tau Hari ini aku membuat satu langkah besar Aku berani berkata "Tinggalkan aku" Aku berani berkata "Lupakan saja aku" Aku berani mengakhiri segala sakit didalam dadaku Tidakkah itu hebat? Walaupun sebenarnya aku sendiri tak yakin mampukah aku membiasakan diri lagi tanpa semua itu Walaupun sebenarnya aku sangat tau hatiku membutuhkannya Bahwa hatiku masih saja memposisikannya sebagai yang pertama Tapi logikaku masih berfungsi Logikaku masih dengan jelas mengutuhkan setiap sakit yang dibuatnya Sehingga aku memilih untuk menyerah Aku tak bisa lebih lama lagi berada diposisi semenyakitkan ini Aku tak bisa lagi lebih lama bertahan. Atau aku harus bertahan sampai aku benar-benar tak punya hati lagi? Sampai kau benar-benar memonopoli seluruh hati dan perasaanku? Sampai bahkan logikaku tak
Halo dunia maya...
Ini hanya aku.
Tak akan berpengaruh besar dengan dunia nyata.
Bahkan mungkin terkadang tak dianggap.
Ini hanya aku.
Seseorang yang senang menulis
Karena saat menulis aku bisa menjadi diriku, tak perlu repot menyembunyikan siapa aku
Tangisku, sedihku, bahagiaku, kecewaku bahkan sakitku
Tak perlu aku repot-repot bukan memperkenalkan diriku.
Aku hanya ingin menulis, meletakkan apa yang kurasa disini karena tak ada tempat lagi aku untuk berbagi disini
Coba tebak apa yang sedang aku rasakan saat ini?
Yaaa...
Buruk memang tulisan pertamaku disini harus kuisi dengan sakit.
Kenapa? Menurutmu apa yang biasanya membuat seorang begitu sakit?
Cinta .
Ya cinta .
Walaupun berjuta kali aku menegaskan tidak pernah mempercayainya tapi tetap saja sakit rasanya saat kau tiba-tiba